yak, selamet malem, setiap postingan yang berisi bahasa Indonesia saya kasih tag [Indonesian].
dan berhubung saya bingung mo ngepost apa hari ini, maka saya repost cerpen saya dari forum IDGS yang juga d angkat berdasarkan salah satu lagu yang ada d O2Jam.
Inilah dia. . . dan mohon komentarnya ya. ^ ^
___________________
Missing U -
PorySuatu senja, seorang perempuan di balkon rumahnya sedang memikirkan seseorang yang amat ia rindukan.
Sebut saja perempuan ini Rena, kesehariannya kini sudah tidak seperti hari-hari biasanya,
yang biasanya ia ceria, murah senyum, gemar bercengkrama dengan teman-teman sebayanya baik laki-laki atau perempuan,
kini ia merasa sebatang kara. Ya, hanya karena seorang laki-laki, ia menjadi tertutup bagi siapapun.
Hal ini sudah terjadi kurang lebih 5 tahun lamanya, memang waktu yang sangat lama bagi yang kerjaannya hanya menutup diri.
Ketika itu, di sana sedang musim dingin, salju menyelimuti seluruh daerah terlihat mata.
Di dalam pikiran itu selalu saja, ada laki-laki itu. Makin diingat, makin terasa sakit hatinya.
Ingatannya dengan laki-laki itu di mulai dari sini....
Sebut saja laki-laki yang ia rindukan itu Mark.
Pada awalnya Rena dan mark memang sudah sangat akrab waktu kuliah di suatu SMA, namun asmara antara mereka berdua belum membara.
Setelah lulus SMA dan masuk kuliah. Mereka akhirnya mengarah ke hubungan yang lebih serius. Namun mereka harus berpisah karena Mark kuliah ke Australia.
"Rena, maaf.. aku harus pergi.. aku janji sekembalinya aku dari sana, kita akan melanjutkannya."
".... Mark.. aku akan selalu setia menunggumu.. sampai kapanpun juga."
"... Rena.. sekali lagi maaf.. tapi.. aku janji...terimakasih kamu mau menunggu aku. Aku akan berusaha di sana, kelak aku menjadi seorang programer yang sukses, aku akan membawamu keliling dunia! Dan.."
"Sudahlah Mark, yang aku inginkan adalah janjimu untuk kembali ke sini..ya?" potong rena
"haaaaaaaahhh.. Rena.. kau selalu begitu..baiklah.. tunggu aku ya..!"
"Penerbangan nomor 103, tujuan Australia akan segera berangkat..." pengumuman di bandara dikumandangkan ke telinga banyak orang di sana.
"Itu penerbanganku, Rena.. aku harus segera berangkat.. jaga dirimu ya!"
"M..Mark.. tu..tunggu..."
"Ada apa Rena?"
"A...aku.."
Rena menyergap Mark dengan pelukan yang sangat hangat bagi Mark.. dan begitu pun Mark membalas pelukan Rena dengan lebih hangat.
"Mark..aku menantimu.. ce..pat..pul..lang.. ya... hu.. huhu... hiks.."
Tangis Rena membuat Mark tersentuh, apalagi disertai dengan pelukan hangat yang mereka lakukan, Mark pun ikut menangis kecil. (ya karena Mark laki-laki...)
"Aku sudah berjanji .. tenang saja... baiklah.. heh.. sudah.. nanti aku malah ketinggalan pesawat..."
"Bukannya itu malah bagus Mark, kamu jadi tidak jadi ke Aussie... hhuhum.." tangis Rena berubah menjadi senyuman kecil.
"Ahhhhh.. sudahlah.. hentikan.. " kata Mark sambil melepaskan pelukan, ia ingin bergegas.
"Arrr.. Mark jahat,.. huh..!"
Meski begitu.. keduanya tetap tersenyum sampai mereka berpisah di sana, mereka berdua dalam hati berkata-kata dan berjanji untuk berusaha di masing-masing kehidupannya, sambil menanti pertemuan mereka kembali.
Rena yang melamun memikirkan ingatan itu, kembali sadar karena mendengar ringtone Rainbow Banana yang merupakan lagu kesukaan Mark sepanjang masa(nya).
Rena melihat nama yang terpampang di telepon genggamnya, ternyata itu Emma, teman Rena sekaligus teman Mark juga waktu SMA.
Niatnya Rena ingin menutup diri mulai melemah, ia pun menjawab teleponnya.
"Halo... ada apa Emma?"
"Waaaaaaaaahhh akhirnya.. kamu angkat juga teleponnya.. RENA!~ ada berita ... BERITA..!"
"Berita apa?.. to the point, Emma..aku tak ingin lama-lama."
"Mark.. kembali.. tapi... tapi..." kata Emma cemas.
"....BENARKAH?! Itu hal yang KUNANTI-NANTIKAN! Di mana dia sekarang? Kok kamu kedengaran .. suram? Ada apa?"
"Ya.. Mark memang kembali.. tapi..."
"Tapi... apa?" <<< Rena merasakan sesuatu yang buruk akan datang... dan ternyata..
"Mark kembali.. karena sebuah penyakit yang sedang merenggut nyawanya. Ia kembali ke sini untuk menjalani penyembuhan.. namun.. sepertinya mustahil.. ia koma.."
".... Aku... aku.. Tidak percaya.. KAU BOHONG!~"
"Aku mengatakan apa adanya.. aku tadi dihubungi oleh orangtuanya, mana mungkin orangtunya bohong?"
"......." << Rena terdiam
"Rena.. Rena? apa kau masi di sana?"
"...Di mana ia dirawat? Ayo.. kita berangkat bersama-sama."
"Baiklah, ia dirawat di RSHA (Rumah Sakit Harapan Akhir)"
.....
Rena dengan Emma akhirnya pergi bersama-sama ke RSHA tempat Mark di rawat. Setibanya di sana ia pergi ke ICU tempat Mark di rawat.
Di dalam ruangan ada orangtua Mark.
"Mark, sakit apa? Om.. Tante?" tanya Rena.
"..... Jantung kronis...kamu yang bernama Rena ya? Mark sempat mengigau..memanggil namamu...terus menerus..." jawab ayah Mark lesu.
"Om dan tante... boleh membiarkan Rena dan Mark di dalam? sebentar saja... ini untuk memenuhi igauan Mark.." tanya Emma.
"Baiklah, Rena.. jaga Mark baik2" kata ayah Mark.
Merekapun meninggalkan Rena dan Mark di dalam ruangan tersebut.
"Mark, kamu.. sudah menepati janjimu.. walau kamu begini.. kamu tetap memilih dirawat di sini.... unutk memenuhi janjimu.. ya kan?
kamu selalu begitu.. sudahlah.. kalau memang tidak mampu menepati janjimu.. mengapa kau musti memaksakannya...hu..huhu..huaaa.." kata Rena dalam hati sambil menangis..
Tiba-tiba di dalam hati Rena ada suara laki-laki berkata...
"Karena aku tidak mau mengecewakanmu.. sebagai orang yang kau amat percaya.. hingga kau menantinya.. selamanya...Rena, kini aku sudah menepati janjiku...janganlah murung lagi...
maaf.. saatnya kita berpisah... selamat tinggal... Rena.. janjiku selalu meneyertaimu.. di kehidupan mendatang.."
"Mark... ja... jangan pergi.. Mark... jangan pergi lagi.. kumohon.. kau memang menepati janjimu.. tapi.. jangan lakukan ini...JANGAN... JANGAAAAAAAN!"
Rena tersadar dari hubungan batin tersebut, dan melihat alat pemacu jantung Mark menunjukan hal yang tidak bisa diterima rena.
Garis lurus horisontal tanpa frekuensi.
"MAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRKKKKKKKKK!~" teriak Rena... tangis pun membasuk wajah Rena.
Sejak itu. Setiap musim dingin tanggal 24 Desember, senja hari.. ia selalu mengingat kenangan di saat mereka selalu bersama, serta janji Mark yang tak terlupakan kepada Rena.
"Mark, semoga apa yang kau katakan benar... sampai ketemu .. di kehidupan selanjutnya.." seru Rena dalam hati sambil tersenyum hangat disertai basuhan air mata di wajah Rena.
The End
cerita oleh BaronTrance
terinspirasi dari salah satu karya balada, Pory